on 1 comment

Warna mobilnya hijau atau merah?

Setelah sekian lama vakum, akhirnya bamboroo kembali :P

Kali ini sebuah kejadian nyata menginspirasi cerita bamboroo. Ada 3 orang saling beragumen mengenai warna mobil yang ada di hadapan mereka. Katakanlah si A, si B dan si C. A dan B berdiri saling berhadapan kiri dan kanan sedangkan C berdiri di depan mobil.

Si A mengatakan bahwa mobil di depannya berwarna hijau. Namun si B menepis pernyataan si A dan mengatakan bahwa warna mobil yang benar adalah merah. Sedangkan C menepis pernyataan A dan B, dengan mengatakan bahwa mobil itu bukan berwarna merah ataupun hijau. Namun si C juga tidak bisa memberikan warna yang pasti untuk mobil yang dilihat di depannya. Mereka bertiga beragumen cukup lama hingga tidak ada yang mau mengalah sama sekali. Ketiganya yakin dengan mata sendiri bahwa mereka tidak buta warna maupun tidak ingin berbohong terhadap satu sama lain. Jadi, Manakah warna yang benar? Padahal mobil yang menjadi objek mereka adalah sebuah mobil yang sama.

Bagaimana sebuah mobil yang memiliki bentuk yang sama, berada tepat di hadapan orang dan ternyata bisa memiliki 3 bentuk warna untuk tiga orang?


Berikut ini adalah penampakan mobil tersebut:


Bagaimana menurut anda? apakah si A benar? atau si B tidak salah? (sama aja ;p)
Jika kita melihat dari satu sudut pandang, maka pastilah kita hanya akan menebak satu warna untuk keseluruhan mobil tersebut. Padahal tidak semua mobil dapat dikategorikan seperti demikian. Andai saja si A maupun si B mau melihat dari sudut pandang orang lain, tentunya mereka tidak akan saling beragumen tentang warna mobil tersebut. Mobil itu berwarna hijau di sisi yang satu , dan di sisi yang lain berwarna merah, bahkan di bagian tengah mobil berwarna putih!

Sama halnya dengan permasalahan yang sering kita hadapi. Sering sekali ketika kita menemukan masalah, kita mulai menjustifikasi dari sudut pandang yang kita miliki. Lebih banyak dari kita hanya sekilas melihat suatu masalah lalu mulai main hakim sendiri dengan melontarkan konsep-konsep yang tujuan akhirnya mengintimidasi lawan kita. Kita juga lebih suka mempertahankan posisi kita sembari beragumen melalui teropong kecil yang kita lihat.

Bukankah lebih baik kita duduk bersama, saling tukar pandangan dan mulai melihat dari sudut pandang yang berbeda? Dengan demikian kita memiliki view secara 360 derajat terhadap masalah yang kita hadapi, dan tentunya pemecahan terhadap masalah yang dihadapi dapat segera ditemukan. Bukankah itu yang kita inginkan?

Lantas bagaimana dengan si C ? Dalam konteks ini ada pihak yang tahu persis bahwa baik A maupun B tidak salah, namun mereka tidak dapat mengambil sikap terhadap permasalahan yang ada. Jika anda menjadi seseorang yang berada di posisi C, apakah yang akan anda lakukan? Duduk dan menyaksikan A dan B saling bertengkar? atau anda malah sedang sibuk mencari sebutan warna mobil yang tepat untuk mereka?

Tentunya untuk meredakan ketegangan yang terjadi, lebih bijak jika C mengajak A dan B untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, pertentangan tidak terjadi terlalu larut.

Apakah anda lebih sering menjadi A atau B? atau C ?

Powered by Blogger.