Adakah dari kita yang sama sekali tidak memiliki kunci? Apapun itu, kunci motor, kunci mobil, kunci kamar ataupun kunci rumah? Berikut ini sedikit cerita tentang kunci.
Penjaga kunci di Istana adalah orang yang paling sibuk, karena selain harus menjaga kunci beberapa kamar, mereka juga harus dapat membuka kamar yang dikunci. Karena pada jaman dulu, tidak semua orang mengetahui untuk kegunaan apa kamar-kamar di dalam istana, tak seorang pun mengerti kapan kamar tersebut harus digunakan.
Begitu banyaknya kamar di setiap lantai dan koridor ruangan, maka penjaga pintu tidak hanya satu orang saja. Butuh ratusan penjaga pintu untuk mengontrol ruangan beserta kuncinya. Saat itu satu kamar hanya bisa dibuka menggunakan satu kunci. Beberapa dari penjaga pintu hanya memegang dan mengontrol satu kunci. Sedangkan beberapa lainnya, dapat memegang lebih dari 1 kunci.
Sang Raja saat itu sedang sakit dan karena tidak memiliki garis keturunan, sang raja harus segera menentukan siapa pewaris tahta kerjaan selanjutnya. Sang raja kemudian memutuskan untuk mengambil orang dari istana untuk meneruskan nahkoda kepemimpinannya, tapi siapakah orang yang cocok untuk hal itu?
Di saat semua sibuk membicarakan siapa yang akan menjadi penerus Raja selanjutnya, terjadi kehebohan di Ruang Tengah. Banyak yang histeris, berteriak dan terperangah. Sang Raja ternyata telah menemukan siapa pewaris kerajaannya.
"Kenapa harus dia , baginda Raja. Saya sudah mengabdi lebih lama darinya" Teriak seorang penjaga kunci.
"Apa yang kamu sudah lakukan selama hidup mengabdi mu?"
"Saya menjaga dan membawa terus kunci ruangan tempat baginda Raja sering berkunjung jika sedang ingin membaca. Saya tahu ruangan itu sangat penting bagi Raja, sehingga kunci ini selalu saya pegang kemanapun saya pergi" suara penjaga kunci itu begitu mantap terdengar di Aula di depan Raja.
"Kamu begitu mengerti bahwa ruangan itu sering saya kunjungi, dan begitu pandai dalam menjaga kunci itu. Oleh karena itu, saya tetap membutuhkan kamu untuk menjaga ruangan dan kunci itu, karena tidak ada orang yang lebih cocok untuk menjaga kunci itu selain kamu" Tutur Sang Raja
"Tahukah kamu, betapa banyak waktu yang saya habiskan dalam ruangan itu? Dan karena kamu memegang terus kunci itu kemanapun kamu pergi, maka saya harus menghabiskan waktu yang lebih banyak untuk mencari kamu, karena hanya kamu tahu letak dimana kunci tersebut. Dan ternyata selama ini kamu selalu membawanya kemanapun kamu pergi"
Penjaga kunci akhirnya terdiam, namun di belakangnya muncul suara pengaduan yang mirip dengannya, suara itu adalah si penjaga kunci kedua. "Bagaimana dengan saya, saya memegang kunci lebih dari satu ruangan, dan saya hapal benar kunci mana yang dapat membuka ruangan-ruangan di dalam istana"
"Ah ya, kamu. Kamu memang memegang banyak kunci dan tahu benar kunci apa yang digunakan untuk membuka ruangan. Namun, tahukah kamu bahwa karena ketidakmawasan kamu, maka setiap kamar yang sudah kamu buka tidak pernah kamu tutup kembali. Akibatnya kuncinya sering hilang dan terima kasih untuk kamu , karena berkat kamu kunci ruangan selalu berubah-ubah setiap kali kamu membuka pintu" Bentak sang Raja.
"Saya memilih dia, walau sebagai sesama penjaga kunci, namun dia memiliki apa yang tidak kalian miliki. Dia, walau memegang kunci yang lebih banyak, namun saya tidak pernah kesulitan untuk membuka ruangan yang saya inginkan. Bahkan saya dengan mudahnya dapat menemukan kunci di ruangan di lantai bawah, tanpa harus mengerahkan semua waktuku untuk mencari orang yang memegang kunci kemanapun dia pergi ataupun selalu waspada karena kunci ruangan pasti akan berubah karena setiap kali dibuka pasti hilang!"
"Saya memilih dia yang dengan sedikit perjuangan dan kesusahpayahan dia, dia membuat pencarian kunci ruangan menjadi lebih sistematis, dan sekalipun dia tidak ada (sakit), saya tidak akan kewalahan mencari kuncinya. Setiap kunci dia tandai dengan nomor ruangan dan disimpan dalam kotak khusus dan ditandai bagaimana cara membuka tiap-tiap ruangan. Dia juga mengajarkan saya bagaimana cara menemukan dan menggunakan kunci. Manakala dia tidak ada, saya masih tetap bisa membuka ruangan tersebut"
Dari cerita di atas:
Adakah dari kita yang selalu memegang kunci tersebut kemanapun kita pergi?
Atau kita yang sering lupa dan meletakkan dengan sembarangan kunci tersebut dan mulai kebingungan ketika kita membutuhkan kunci itu?
Atau kita sudah mempersiapkan segalanya, membuat penanda, menyimpan dan meletakkan kunci di tempat yang seharusnya dan dapat dijangkau agar orang lain pun dapat menggunakannya di saat kita tidak ada?
Sudahkah kita melakukan hal demikian? tentunya bukan "kunci" biasa yang saya maksud.
Penjaga Kunci
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment