on 1 comment

Kesehatan Itu Bukan Milik Pribadi

Kring...Kring...Kring...

Seperti itulah bunyi alarm yang sudah saya siapkan untuk membangunkan diri saya di tengah padatnya jadwal tidur akhir minggu ini. Deadline pekerjaan yang sempit, macetnya perjalanan serta panasnya terik matahari di luar akhirnya membuat tubuh ini harus menyambut teman lama yang kadang mampir jika saya lupa menjaga kondisi tubuh. Pagi itu saya kena flu ringan. Susah sekali jika harus bangun di saat waktu istirahat dirasa belum cukup. Rasanya kaki ini terlalu lemah untuk menopang tubuh bagian atasnya. 

Sempat terlewat ide agar tidak masuk ke kantor, tapi jatah ijin sudah habis untuk tahun ini. Bahkan jatah ijin saya mungkin menjadi minus jika di akhir tahun nanti dipakai untuk acara keluaga. Andai kebijakan work at home mulai berlaku tahun ini, mungkin saya dapat menggunakannya sebagai alasan ketidakhadiran. Jika sudah begitu, maka sakit adalah satu satunya alasan yang bisa digunakan, dan kenyataannya memang demikian.

Tentunya jika tidak masuk kantor, saya harus memberitahukan kepada atasan saya, agar segala keperluan dan pekerjaan dapat didelegasi sementara. Hal ini diperlukan agar administrasi pekerjaan tidak terhenti hanya dikarenakan ada personil yang tidak masuk. Cara tercepat untuk menginformasikan tentunya adalah menggunakan pesan singkat. Tidak sulit untuk menemukan handphone, karena sepanjang hari selalu berada di sekitar saya. Saya buka menu pesan singkat (SMS) dan saya teringat akan pesan terakhir yang saya kirimkan kemarin malam, yang berisi tentang update progress beberapa project.
on Leave a Comment

Berapa Kali Saya Harus Terjatuh?

Dikisahkan ada sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak yang berusia 2 tahun. Malam itu, sang ayah dan ibu sedang menunggu anak semata wayang untuk menikmati makan malam yang sudah tersedia di atas meja makan.

Saat itu, sang anak sedang asyik bermain. Ketika namanya dipanggil oleh ibunya, dirinya langsung berdiri dan berlari menuju ke arah ibunya. Sesaat sebelum sampai di ruang makan, anak itu terjatuh. Rasa sakit diderita oleh anak itu, namun dirinya diam menahan sakit sembari berusaha berdiri kembali.

Kali ini ketika anak itu berusaha berdiri, salah satu tangannya menyentuh kaki meja dan mengakibatkan wadah yang berisi air di atas meja tersebut jatuh. Bersamaan dengan kejadian itu, anak itu terjatuh ke lantai. Kali ini lantai tempat dia terjatuh sudah dipenuhi oleh tumpahan air tadi. Secepatnya anak itu berusaha bangkit, namun secepat itu juga anak itu terpeleset jatuh.

on 2 comments

Banyak Tugas, Bagaimana Cara Menyelesaikannya?

Dalam kerjaan,banyak sekali permasalahan yang menunggu untuk kita selesaikan. Telat menyelesaikannya, maka biasanya kita akan terkena sanksi dari atasan. Apalagi jika kita lupa mengerjakannya, mungkin akan ada surat peringatan yang akan menghampiri meja kerja kita. 

Nonstop. Ya, begitulah gambaran yang bisa kita temui di setiap tempat kerja. Adalah hal yang lumrah, karena jika semua kerjaan selesai, terus buat apa kita ada di sana? Perusahaan pun tidak mau mengaji orang hanya untuk duduk santai dan pulang tanpa menghasilkan nilai tambah bagi stakeholder.

Biasanya kerjaan yang datang selalu berhubungan dengan jabatan dan posisi yang bersangkutan. Tidak mungkin memberikan pekerjaan mengenai accounting untuk teknisi listrik ataupun memberikan pekerjaan IT kepada orang yang bergelut di bidang hukum.

Namun, kadang kala ada pekerjaan yang di luar dari job desc yang bisa kita temukan di keseharian pekerjaan di kantor.
Powered by Blogger.