Hari itu sinar matahari belum tepat di atas kepala kerumunan masyarakat, namun keramaian sudah memuncak. Tepat di tengah panggung, sebuah acara lelang sedang dilakukan. Pembawa acara yang berada di tengah kerumunan itu bukan hanya satu atau dua, namun ada lebih dari 3-4 orang. Keramaian yang terjadi tidak memungkinkan acara lelang berlangsung dengan tertib. Bahkan banyak sekali pasukan pengamanan yang diterjunkan untuk menjaga acara itu.
Line telepon pun tidak berhenti berdering, tidak menyisakan jeda untuk berhenti. Mereka yang dari luar pun berebut untuk memasukkan harga dan berlomba untuk mendapatkan barang yang berharga yang dilelang di acara itu. Tidak ada informasi yang jelas yang dapat dilihat ataupun ditelaah mengenai apa barang yang dilelang. Apakah artefak kuno, teknologi canggih atau bisa jadi obat awet muda.
Remaja ini kebingungan, tapi dirinya tetap mencoba mencari informasi mengenai keramaian yang sedang berlangsung. Dirinya harus memaksa masuk ke dalam kerumunan orang hanya untuk melihat barang apa yang akan dilelang. Dari kejauhan, barang itu berukuran tidak besar. Karenanya dirinya harus mendekatkan diri untuk melihat secara pasti apa yang dilelang oleh acara itu. Setelah kurang lebih berjarak 8 meter, jarak yang diperbolehkan oleh panitia, dirinya melihat barang tersebut berada dalam kotak kaca yang berukuran tidak lebih dari seukuran ubin. Barang itu kecil, dan tidak ada hal yang menarik yang bisa dipancarkan oleh barang sekecil itu.
Showing posts with label Batu Kehidupan. Show all posts
Showing posts with label Batu Kehidupan. Show all posts
Batu Kehidupan : Batu Besar Dan Batu Kecil (2)
Terjalnya perjalanan di hari itu sungguh membuat hari remaja itu penuh dengan daya juang. Bagaimana tidak? Dirinya harus mendaki dari lembah hingga ke puncak dengan membawa banyak peralatan di pundaknya. Hal ini tidak terelakkan harus dia lakukan. Oleh karena itu, dirinya sudah mempersiapkan jauh hari sebelumnya, sehingga dia tidak perlu takut untuk mulai mendaki.
Masih teringat di dalam benaknya, bagaimana persiapan yang harus dia lakukan di hari sebelumnya. Beban pikirannya terlalu berat untuknya jika dia tidak mulai membuat perhitungan yang cermat. Oleh karena itu, dipetakanlah bagaimana medan tempat dia akan mendaki. Sehari sebelumnya, dia sudah meninjau dan menulis beberapa catatan kecil mengenai "spot" batu besar dan beberapa area yang tidak boleh dilalui. Hal ini tentu berguna agar dirinya tidak terhambat maupun tersesat saat hendak menuju ke puncak.
Batu Kehidupan : Satu Jawaban Tidak Cukup Untuk Dunia
Satu per satu bongkahan batu dibongkar dan dibuang, lalu kembali dimasukannya dengan beberapa batu ke dalam keranjang. Adalah pemandangan yang biasa untuk menemukan hal seperti itu, namun tidak untuk kali ini, setidaknya ini yang dialami oleh remaja itu saat sekarang.
Dia menemukan banyak sekali batu beragam ukuran dan jenis yang dikeluarkan oleh orang orang itu, namun satu yang sama adalah batu yang dimasukkan ke dalam keranjangnya adalah batu dengan corak itu itu saja. Ada apa dengan batu bercorak itu? Apa gunanya batu itu? Apa keistimewaannya?
Awalnya tidak banyak orang yang mengambil batu bercorak itu, namun menjelang siang, keramaian makin menjadi jadi. Semakin banyak orang yang membuang isi barang dalam keranjang mereka dan menukarkannya dengan batu bercorak. Karena keingintahuannya, remaja itu mulai mencari batu bercorak tersebut. Ternyata tidak mudah menemukan batu seperti itu di sana, namun keberuntungan memang berada di pihak remaja itu, beberapa saat kemudian dia menemukannya.
Tidak ada yang aneh dengan batu itu. Batu itu sama dengan kebanyakan batu yang pernah ditemukannya. Namun, kenapa sekarang banyak orang yang berebut ingin memiliki batu tersebut? Bahkan beberapa orang membuang semua isi keranjangnya hanya untuk memasukkan semua batu seperti ini ke dalam keranjangnya.
Dia menemukan banyak sekali batu beragam ukuran dan jenis yang dikeluarkan oleh orang orang itu, namun satu yang sama adalah batu yang dimasukkan ke dalam keranjangnya adalah batu dengan corak itu itu saja. Ada apa dengan batu bercorak itu? Apa gunanya batu itu? Apa keistimewaannya?
Awalnya tidak banyak orang yang mengambil batu bercorak itu, namun menjelang siang, keramaian makin menjadi jadi. Semakin banyak orang yang membuang isi barang dalam keranjang mereka dan menukarkannya dengan batu bercorak. Karena keingintahuannya, remaja itu mulai mencari batu bercorak tersebut. Ternyata tidak mudah menemukan batu seperti itu di sana, namun keberuntungan memang berada di pihak remaja itu, beberapa saat kemudian dia menemukannya.
Tidak ada yang aneh dengan batu itu. Batu itu sama dengan kebanyakan batu yang pernah ditemukannya. Namun, kenapa sekarang banyak orang yang berebut ingin memiliki batu tersebut? Bahkan beberapa orang membuang semua isi keranjangnya hanya untuk memasukkan semua batu seperti ini ke dalam keranjangnya.
Batu Kehidupan : Batu besar dan batu kecil
Dalam perjalanan hidupnya, remaja ini sering dihadapi banyak pilihan akan batu yang ditemuinya. Kadang dia bisa menahan diri untuk tidak mengambilnya, namun sering kali dirinya tidak kuasa untuk mengambil dan menempatkannya ke dalam keranjang miliknya.
Satu batu tidaklah berat, namun jika terlalu banyak maka harus dipikul. Kenyataannya, banyaknya muatan akan sebanding dengan berapa banyak ruangan kosong dalam keranjang. Semakin kosong keranjang, makin banyak pula batu yang dapat dimasukkan ke dalamnya. Begitulah yang dipikirkan oleh remaja itu.
Hingga pada pagi harinya, saat dirinya baru selesai menaruh beberapa batu di dalam keranjangnya, yang selalu dibawa seperti ransel, batu terakhir yang ada di tangannya tidak dapat dimasukkan. Setiap kali ditaruh di dalam keranjang, maka batu itu terlempar keluar saat dirinya baru melangkah beberapa kaki. Kali ini, ada apa gerangan?
Satu batu tidaklah berat, namun jika terlalu banyak maka harus dipikul. Kenyataannya, banyaknya muatan akan sebanding dengan berapa banyak ruangan kosong dalam keranjang. Semakin kosong keranjang, makin banyak pula batu yang dapat dimasukkan ke dalamnya. Begitulah yang dipikirkan oleh remaja itu.
Hingga pada pagi harinya, saat dirinya baru selesai menaruh beberapa batu di dalam keranjangnya, yang selalu dibawa seperti ransel, batu terakhir yang ada di tangannya tidak dapat dimasukkan. Setiap kali ditaruh di dalam keranjang, maka batu itu terlempar keluar saat dirinya baru melangkah beberapa kaki. Kali ini, ada apa gerangan?
Batu Kehidupan : Terbaik dan Terindah
Setelah rangkaian perjalanan yang berat, mulai timbul rasa kebosanan. Rutinitas kehidupan yang itu-itu saja membuat remaja ini tidak memiliki gairah kehidupan. Pagi berganti malam, malam berganti pagi, ke sana ke mari dan makin hari makin tidak jelas arah tujuan kehidupan yang dijalani oleh remaja ini.
Di suatu malam, remaja ini mengeluhkan keadaannya. Bak gaung bersambut, sang kakek kembali muncul dan langsung mengerti akan keadaan remaja ini. "Nak, jika kamu sedang bosan, kenapa tidak kamu keluarkan beberapa batu yang sudah kamu bawa dalam keranjangmu? Ambil beberapa yang kamu suka dan renungkan bagaimana kamu bisa mendapatkan batu tersebut?"
Remaja tersebut menuruti pesan dari kakek tersebut dan mulai membuka keranjang yang berada tepat di sampingnya.
Di suatu malam, remaja ini mengeluhkan keadaannya. Bak gaung bersambut, sang kakek kembali muncul dan langsung mengerti akan keadaan remaja ini. "Nak, jika kamu sedang bosan, kenapa tidak kamu keluarkan beberapa batu yang sudah kamu bawa dalam keranjangmu? Ambil beberapa yang kamu suka dan renungkan bagaimana kamu bisa mendapatkan batu tersebut?"
Remaja tersebut menuruti pesan dari kakek tersebut dan mulai membuka keranjang yang berada tepat di sampingnya.
Batu Kehidupan : Istirahatlah sejenak
Setelah asyik berjalan sembari mewarnai setiap batu yang ditemukan, remaja tersebut sering menyimpan beberapa batu yang ditemukan dan dimasukkan ke dalam keranjangnya. Ternyata remaja ini suka sekali dengan bentuk batu yang tidak beraturan, sehingga tidak disadari hari sudah mulai gelap.
Dikumpulkannya semua batu yang bisa dia bawa, lalu dia tempatkan di dalam keranjangnya. Sekarang keranjangnya semakin berat. Sepanjang perjalanan yang dilalui, baru kali ini dia merasa pegal yang teramat dalam pada badannya. Tapi itu mungkin hanya perasaannya saja. Sehingga setiap langkah yang dia tempuh makin hari makin berat. Hingga pada akhirnya dirinya tidak bisa mengerakkan sama sekali kakinya.
"Kenapa saya tidak bisa berjalan?" keluh si remaja ini
Dikumpulkannya semua batu yang bisa dia bawa, lalu dia tempatkan di dalam keranjangnya. Sekarang keranjangnya semakin berat. Sepanjang perjalanan yang dilalui, baru kali ini dia merasa pegal yang teramat dalam pada badannya. Tapi itu mungkin hanya perasaannya saja. Sehingga setiap langkah yang dia tempuh makin hari makin berat. Hingga pada akhirnya dirinya tidak bisa mengerakkan sama sekali kakinya.
"Kenapa saya tidak bisa berjalan?" keluh si remaja ini
Batu Kehidupan : Warna Warni Kehidupan
Kali ini saya akan memberikan cerita mengenai "batu kehidupan" yang hampir selalu kita temukan. Batu ini bukanlah batu granit atau batu kapur yang dapat ditemukan dan dipegang dengan kasat mata. Batu ini pun tidak berwarna dan tidak memiliki bentuk yang pasti. Bentuknya ada yang persegi, tajam pada ujungnya, dan kadang-kadang berbentuk tumpul. Batu ini banyak sekali tersebar dimana-mana.
Seorang remaja menjalani hidup ini selayaknya mengitari ruas jalan yang terbentang di hadapannya. Sembari jalan, dia menemukan batu-batu tersebut sedemikian "menarik". Kata menarik di sini memiliki makna yang tidak tergantung hanya pada hal-hal yang baik. Karena kadang hal-hal buruk yang terjadi dalam kehidupan kita dapat kita definisikan sebagai "menarik". Dalam perjalanan hidupnya, remaja ini dibekali dengan keranjang yang dapat digunakan untuk mengisi batu-batunya.
Seorang remaja menjalani hidup ini selayaknya mengitari ruas jalan yang terbentang di hadapannya. Sembari jalan, dia menemukan batu-batu tersebut sedemikian "menarik". Kata menarik di sini memiliki makna yang tidak tergantung hanya pada hal-hal yang baik. Karena kadang hal-hal buruk yang terjadi dalam kehidupan kita dapat kita definisikan sebagai "menarik". Dalam perjalanan hidupnya, remaja ini dibekali dengan keranjang yang dapat digunakan untuk mengisi batu-batunya.
Powered by Blogger.