on 5 comments

Pohon Bintaro, berbahayakah bagi kita ?

Penulis sering terkagum dengan keindahan bumi pertiwi di tanah air, dengan keberagaman hayati melebihi kawasan lain, tidaklah sulit untuk melihat pemandangan hijau di sekitar lingkungan kita. Terutama di kompleks perumahan, biasanya akan tersuguh aneka ragam tanaman agar terkesan hijau dan asri.

Kali ini tanaman yang akan kita sorot adalah Pohon Bintaro. Pohon ini banyak dijumpai di sudut kota maupun dalam kompleks perumahan, bahkan mungkin ada di kompleks di sekitar lingkungan pembaca. Bintaro (nama latin : Cerbera Manghas) banyak ditanam karena pohon ini tahan banting, kuat dan mudah beradaptasi di berbagai kondisi. Dengan kemampuan tersebut, tak jarang banyak orang (tidak terkecuali instansi pertamanan) menggunakannya untuk budi daya penghijauan maupun sekedar menjadikannya pohon teduh.

Buah pada pohon ini sering disebut sebagai "Buah Pengusir Tikus", seperti apakah tanaman ini?


Habitat asli tanaman yang merupakan salah satu ekosistem hutan mangrove ini adalah di daerah pantai. Tinggi batangnya bisa mencapai 12m. Daunnya berbentuk simetris memanjang, mirip daun mangga dan berwarna hijau tua.

Pohon Bintaro

Bagian bunganya memiliki aroma yang wangi. Buah Bintaro memiliki dimensi bulat telur, mengkilap dan ketika masih berwarna hijau mirip dengan buah mangga dengan ukuran yang kecil. Ketika matang, buahnya berubah warna menjadi merah. Namun buah ini tidak dapat dikonsumsi.

Apa saja manfaat dari pohon Bintaro selain menyerap karbondioksida (CO2) ? Penulis mendapati banyak manfaat dari proses pengolahan buah Bintaro, seperti: pengusir tikus, bahan baku lilin, bio-insektisidia, deodorant, dan menjadi alternatif bahan bakar biodiesel.

Selain manfaat yang dapat diperoleh dari pohon Bintaro, ternyata ada bahaya yang harus kita ketahui tentang pohon ini. Pohon ini dari akar, batang dan daunnya mengandung "Cerberin", senyawa “Glikosida” yang dapat menghambat saluran ion kalsium dalam otot jantung manusia, sehingga membuat detak jantung tidak stabil yang berujung dengan kematian. Getah yang terkandung di dalamnya jika mengenai luka tubuh manusia dapat mengakibatkan kelumpuhan.

Oleh karena itu, tanaman ini termasuk salah satu tanaman beracun di dunia. Pada jaman dahulu, racun ini digunakan untuk "bunuh diri" ataupun membunuh orang. Pada beberapa suku, racun ini dioleskan di ujung anak panah, karena kemampuan untuk melumpuhkan jika racun ini bersentuhan dengan luka.

Dengan adanya racun yang begitu mematikan, tak heran jika tikus pun takut jika dihadapkan dengan buah ini. Masyarakat pada umumnya menggunakan buah Bintaro ini untuk mengusir tikus, caranya sangat sederhana. Ambilkan beberapa buah Bintaro muda, dan ditempatkan di sudut rumah atau tempat-tempat yang sering dijumpai ada tikusnya. Senyawa cerberin pada Bintaro meracuni dan merusak syaraf pusat otak tikus. Otomatis tikus dengan penciuman yang sensitif terhadap bau racun akan menjauh sebelum masuk ke rumah. Namun peletakkan buah pun harus di tempat yang tidak terjangkau oleh anak-anak kecil karena  buah mengandung racun.

Perlu diingat juga, bahwa batang, dahan dan ranting pohon Bintaro ini tidak boleh dibakar di antara keramaian, karena asapnya mengandung racun.

Setelah mengetahui bahaya dari pohon Bintaro, lantas tindakan apa yang harus kita lakukan guna menghindari bahaya dari racun tersebut?
1. Jika ada buah bintaro yang harus dibersihkan (berserakan di tanah), maka gunakanlah sapu. Jika terpaksa menggunakan tangan, maka segera bersihkan tangan setelah bersentuhan dengan buah.
2. Hindarkan anak kecil dari memainkan buah Bintaro, karena kita tidak pernah mengetahui kalau getahnya mengenai badan atau tubuh anak.
3. Jangan membakar dahan,ranting ataupun bagian dari pohon (termasuk daun) di antara keramaian, jika memungkinkan bakarlah di tempat pembakaran yang jauh dari masyarakat.
4. Paling aman adalah mengganti pohon Bintaro yang ada di kompleks dengan pohon hijau lainnya, mengingat pohon Bintaro ini sangat cepat tumbuh dan mudah beradaptasi. Jika tidak dilakukan sekarang, maka pohon akan semakin rindang dan besar.

Begitu banyaknya pro dan kontra dari keberadaan pohon ini. Penulis berharap agar pohon ini dapat direlokasikan ke tempat dimana pemanfaatannya dapat dilakukan secara maksimal mengingat besarnya kegunaan dari buah ini, namun tak lupa juga agar masyarakat diberikan edukasi yang informatif tentang bahaya terhadap keselamatan dari efek samping racun yang ada di dalam pohon itu.

5 comments:

  1. bagus banget artikelnya...ditunggu ya...artikel berikutnya?
    salam kenal dari:
    Jual Benih Sayuran impor

    ReplyDelete
  2. dimana belinya bibit pohon bintaro

    ReplyDelete
  3. Bacaan yg sangat bagus. Menambah pengetahuan. Tks

    ReplyDelete
  4. Maaf mbak/mas. Saya mau bertanya. Bagaimana cara mendapatkan biji buah bintaro sehingga bisa diolah menjadi minyak?

    ReplyDelete
  5. Saya barusan tadi pagi naroh buah bintaro di plafon tmpt tikus sering masuk. Hasilnya, malam sdh ga ada lg tikus yg ribut gradak gruduk di plafon. Pikiran tenang, tidur pun jd nyaman. Mksh info pentingnya..... 😊😊😊

    ReplyDelete

Powered by Blogger.