Jakarta itu kalau tidak macet dan banjir, bukan Jakarta namanya. Jakarta itu ibukota dan pusat ekonomi negara Indonesia. Sebagai salah satu kota megapolitan, Jakarta bagai magnet yang memikat banyak orang dari luar. Tidak salah jika banyak orang yang berusaha mendekatkan ke Jakarta untuk mengubah nasib mereka.
Selain tingkat popularitas yang tinggi, Jakarta sebagai kota juga memberikan tingkat tekanan hidup yang tinggi. Hal ini wajar jika melihat bagaimana banyaknya populasi masyarakat yang mengais rejeki di ibukota. Banyaknya persaingan bisa dilihat dari segala segmen. Dari tukang jual gorengan, sekolah dan universitas, rumah sakit hingga sampai mall pun berjamuran.
Ketatnya persaingan terasa saat para mahasiswa mencari kerja. Gelar S1 di jaman sekarang pun dirasa belum cukup agar bisa lolos screening awal masuk ke perusahaan. Persaingan yang ketat ini seolah olah menguatkan untaian kalimat ini "Ibukota lebih kejam dari ibu tiri". Meski banyak dikerumunin oleh sekolah dan universitas bertaraf internasional, nyatanya masih saja ada masyarakat yang sepertinya tidak mau belajar memperhatikan.
Hal yang ingin penulis kaitan di sini adalah mengenai kegunaan dan salah fungsinya lampu hazard pada kendaraan roda empat. Masyarakat kita sebenarnya sangat efektif, jika tidak ingin disebut tidak mau tahu.