on 1 comment

Bahaya Yang Mengintai Kita...

Memasuki musim yang curah hujannya sedikit sekali, sering membuat keringat menetes dari balik pakaian kita. Ya, mari kita sambut musim panas yang sedang terjadi di bumi pertiwi ini. Bagi mereka yang sering menghabiskan waktu siangnya di dalam kantor, mungkin tidak akan merasakan panasnya di siang hari. Coba tanyakan saja ke orang rumah, bagaimana cara mereka melalui teriknya sinar matahari. Beberapa dari mereka harus menyiram bagian depan rumah ( old habit never dies) agar tidak terlalu panas, atau melakukan hal yang sederhana seperti menghidupkan AC dan berdiam di dalam kamar, aish sejuknya...

Hal yang tidak luput kita lakukan menghadapi panasnya cuaca adalah mandi. Biasanya setelah mandi, sesaat badan terasa segar, namun kemudian keringat pun bercucuran lagi. Kalau sudah begitu masa harus mandi lagi? Kalau yang sedang ada di lapangan tentunya tidak bisa mandi di sembarang tempat :)

Ada hal kecil yang bisa dilakukan, dan biasanya kita konsumsi apalagi di saat cuaca panas terik seperti ini. Wait, apakah tadi saya ada menyebut kata "konsumsi" ? Coba kita bayangkan segelas es sirup di depan hadapan kita. Rasa manisnya begitu dikenali oleh lidah kita, belum lagi dinginnya menghapus dahaga yang terjadi setelah seharian bekerja.

Pesan satu mbak, yang banyak esnya ya


Pesan satu mbak, yang banyak esnya ya. Seperti itulah jika kita sedang ada di rumah makan ataupun resto. Panasnya cuaca paling cocok kalau dilawan dengan dinginnya minuman yang kita minum. Minuman es tidak bisa dipisahkan dari menu makanan kita, namun tahukah bahaya apa yang sedang mengintai kita apabila kita tidak mengenal jauh apa yang kita konsumsi?

Bulan February di tahun ini, muncul berita menghebohkan tentang produk es yang diproduksi oleh pabrik di kawasan Bekasi. Es yang diproduksi bukan dalam skala kecil, tapi mencakup hampir semua pelosok Jakarta. Bisa dibayangkan betapa besarnya output produksi dari pabrik tersebut. Namun, berita buruknya adalah praktik penggunaan air sungai sebagai air yang akan dibekukan menjadi es. Belum cukup beritanya sampai di sana, dengan kapasitas produksi yang begitu besar dan  menggunakan sungai sebagai bahan utama, tahukah sungai apa yang dimaksud? Yap, dari sungai ciliwung. Bisa dicoba untuk digoogle mengenai kejernihan air dari sungai ciliwung ini. Yang pastinya akan membuat bulu kuduk anda berdiri jika mengetahui bahwa dari air sungai itu sekarang menjelma menjadi balok es kecil yang sedang berada di dalam gelas yang anda genggam.

Penggambilan air sungai ini tentu adalah alternatif murah dari pabrikan untuk menghemat ongkos produksi. Dengan menambahkan beberapa zat pemutih dan penghilang bau, air akan kembali jernih kembali. Maka tak ayal dengan proses seperti ini, produksi es batunya bisa besar, karena air yang digunakan pun tidak terbatas melimpahnya. Betapa mengerikannya es batu dari air sungai ini, walaupun sudah dijernihkan namun mikroorganisme atau bakteri yang berada di dalam tidak dapat diketahui dengan mata telanjang. Beberapa bakteri yang pernah ditemukan di air sungai ciliwung adalah bakteri salmonela dan E.coli. Bakteri ini berpotensi mengakibatkan banyak penyakit, seperti diare dll, (bisa digoogling). Bahkan setahu penulis, bakteri E.coli adalah bakteri yang dipakai untuk indikator apakah air tersebut bersih atau tidak. Jika dalam sampel air terdapat bakteri ini, maka dijamin air tersebut tidak bersih. FYI, bakteri E.coli ini berada dalam kotoran yang dihasilkan oleh hewan dan manusia. See..betapa kotornya air jika di dalamnya terdapat bakteri ini.

Praktik semacam ini ternyata bukanlah hal yang baru. Nyatanya, jika kita mencari arsip berita maka praktik ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Praktiknya sama, yakni menggunakan air sungai sebagai bahan baku air untuk kemudian dijernihkan dan dibuatkan menjadi es, lalu dipasarkan ke masyarakat. Apakah dibalik praktik ini adalah orang/oknum yang sama? Namun menggunakan label yang berbeda? Yang pasti terjadi saat ini adalah belum adanya jaminan kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah untuk hal seperti ini. Jangankan jaminan, hukuman terhadap pabrik tersebut sepertinya tidak jelas dan tidak transparansi. Hal ini bisa memunculkan pemain baru jika sanksi tidak memiliki efek jera terhadap pelaku.

Sebenarnya es yang berada di pasaran terbagi menjadi 2 jenis.
1. Jenis pertama adalah es yang digunakan sebagai pendingin makanan, contohnya ikan segar, udang di pasar. Pembaca dapat melihat bahwa pedagang ikan di pasar biasanya selalu menyediakan es untuk ikan jualan mereka. Penggunaan es untuk ikan ini adalah untuk menjaga agar ikan tidak cepat basi.
2. Jenis kedua adalah balok es yang biasa digunakan dalam minuman dingin. Bentuk es biasanya seperti silinder dengan adanya lubang di tengah.

Jadi sebenarnya es yang diedarkan ada 2 jenis. Dan tiap jenis penggunaanya sudah dibedakan. Masalahnya muncul ketika ada orang yang tidak mau tahu fungsi dari tiap es ini. Dalam benak mereka, kedua jenis es tersebut adalah ES! Dalam pikiran mereka, yang penting stok es harus habis di akhir hari..tanpa memikirkan akibat yang terjadi pada konsumen.

Lalu bagaimana dengan sikap kita menghadapi hal seperti ini? Haruskah kita paranoid terhadap semua yang berbau es? Penulis melakukan beberapa langkah preventif menyikapi hal ini:
1. Tidak semua pabrik es menggunakan air sungai sebagai bahan dasar airnya. Namun kita tentu tidak bisa melihat proses produksinya, namun penulis yakin masih ada pabrik es yang jujur.
2. Tidak semua rumah makan atau resto mengambil stok es dari pabrik es, beberapa di antara mereka ada yang menyiapkan es sendiri. Tentunya hal ini bisa dilihat jika mereka memiliki kulkas yang besar. Namun, hal itu bukan berarti jika mereka memiliki kulkas berarti es mereka berasal dari air masak. Lho, jadi bagaimana?
3. Hindari minuman es jika berada di luar. Jika memang sudah tidak tahan, maka pesanlah minuman dingin. Minuman dingin biasanya minuman yang berada di dalam kulkas, dan disajikan beserta dengan gelas dan es batu di dalamnya. Biasanya penulis tidak akan menuangkan isi minuman ke dalam gelas, melainkan meminumnya langsung menggunakan sedotan. Jikapun harus menggunakan gelas, pesan gelas kosong saja.
4. Buat es sendiri di rumah! Rasanya tentu lebih segar dan tidak mengganggu pikiran kita mengenai sumber airnya dari mana.

Jadi, apakah anda masih suka minum es di luar sana? :)

1 comment:

  1. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Jackson County - JTA
    Harrah's 용인 출장마사지 Cherokee Casino & Hotel Jackson County 대구광역 출장마사지 offers a variety of slots and 전라남도 출장샵 table games, an 통영 출장마사지 exciting 구미 출장샵 music venue, a 24/7 poker room,

    ReplyDelete

Powered by Blogger.