on 2 comments

Sampah Yang Meresahkan

Kita tentunya mengerti bahwa sampah adalah produk sisa dari hasil aktivitas manusia. Umumnya sampah ini akan kita hindari keberadaannya, walaupun jelas bahwa kitalah konsumen yang menghasilkannya. Oleh karena kita yang menghasilkannya, maka kita pula yang harus bertanggung jawab dalam penyelesaian akhirnya, dimulai dari penyediaan tempat sampah, mekanisme untuk membedakan mana yang organik ataupun non organik serta pemanfaatan lebih lanjut (daur ulang).

Sampah sebagai limbah industri ini setiap harinya selalu ada. Oleh karena itu sangat penting sekali disediakan ruang ataupun wadah untuk menampungnya. Besaran wadah untuk menampungnya tidak boleh terlalu kecil, karena itu akan mengakibatkan sampah berserakan. Ketiadaan tempat sampah akan membuat sampah tergeletak begitu saja, yang nantinya akan memunculkan banyak pemandangan tidak enak untuk dilihat oleh mata, belum lagi bau yang tidak sedap dan pada kondisi hujan, sampah ini bisa menjadi faktor tersumbatnya aliran got yang akibatnya membuat jalanan tergenang banjir.

Hal yang perlu digaris bawahi di sini adalah, sampah yang sudah berada di tempatnya saja, yaitu di dalam tempat sampah, tidak ingin kita dekati, bagaimana kalau sampah tersebut berserakan, bukankah begitu?



Sampah yang dibiarkan begitu saja

Sudah pasti kita akan menghindari tempat sampah tersebut. Bahkan jika tempat sampah tersebut tidak berisi! Dapat disimpulkan bahwa simbolisasi sampah adalah sesuatu yang harus, jika bisa, kita hindari. Padahal, tidak sedikit yang dapat mengolah sampah ini menjadi berkah untuk mereka. Di sini kita tidak membicarakan bagaimana mengolah sampah, namun lebih kepada bagaimana kita mengenali sampah tersebut, karena sampah yang satu ini berbeda, dan tentunya perlu penanganan yang khusus juga.

Apa yang harus kita kenali? bukankah yang namanya sampah sudah pasti identik dengan bau, jorok, jelek dan jijik? Sampah jenis ini mulai banyak di lingkungan kita, disadari atau tidak, keberadaan mereka tidak terelakkan. Mereka tidak bau, bahkan bisa saja mereka wangi. Namun, tindak tanduk mereka jelas tidak sedap untuk dilihat. Penampilan mereka sangat meyakinkan, tidak terlihat jelek di depan, namun jelas tidak sebaik yang di dalam. Ada yang sudah bisa menebak sampah jenis apa ini? bukan organik ataupun non organik, mereka biasanya disebut dengan Sampah Masyarakat.

Kita tidak hanya sedang menghadapi tumpukkan sampah yang berserakan di tempat sampah, namun kita juga harus mewaspadai kehadiran sampah masyarakat ini. Kurangnya wadah untuk menampung mereka berakibat pada merajalelanya mereka di jalanan. Kurangnya peraturan dan hukuman yang tegas, membuat mereka seolah olah dikukuhkan keberadaannya.

Tentunya tidak ada simbolisasi atau lambang yang menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu dari sampah masyarakat tersebut. Bisa jadi mereka saat ini sedang berada di antara kita. Namun kita dapat secara langsung melihat dan mendengar, bahwa salah satu ciri mereka adalah gemar melanggar aturan, bertindak seenaknya, bahkan mulai melakukan tindakan kriminal yang dapat membahayakan keselamatan orang lain.

Sungguh beruntung jika kita bisa menandai mereka yang sebagai sampah masyarakat. Dengan demikian kita bisa menghindari, atau bahkan kita bisa menempatkan ke tempat dimana sampah seharusnya berada. Dan tempatnya tentu bukan di tempat sampah ataupun limbah pembuangan, melainkan di pusat rehabilitasi. Apakah itu antara jeruji besi ataupun konsultasi kejiwaan, yang pastinya mereka butuh di daur ulang. Ada pun cara cepat dalam melenyapkan sampah adalah dengan membakarnya. Namun, jelas sekali untuk sampah masyarakat ini bukanlah untuk dibakar, melainkan semangat keadilan para penegak hukum dan masyarakat yang harus dibakar, agar aturan dan tata tertib bisa dijalankan dan ditegakkan setinggi tingginya, sehingga keselamatan dan kenyamanan warga tercapai.

Maraknya aksi begal motor yang kini menjadi aksi pembunuhan sangat meresahkan kita. Belum lagi tingkah laku para oknum wakil rakyat yang hanya memikirkan kaum golongan. Itu adalah salah satu contoh bagaimana sekelompok orang bisa menjadi sampah. Masih banyak sampah yang ada di sekitar kita, di sekitar kantor ataupun di sekitar lingkungan sekolah. Sungguh berbahaya sekali sampah jenis ini. 

Hal ini sudah harus menjadi prioritas, karena kehadiran mereka sudah pasti akan mengganggu aktivitas kita. Seperti kehadiran sampah di sekitar kita, tentulah tidak nyaman jika kita harus beraktivitas di tengah kerumunan sampah. Kecuali jika kita adalah sampah itu sendiri? Tentunya penulis yakin pembaca bukanlah tipe sampah seperti di atas. Mari kita perbaiki sikap diri kita, tingkah laku kita dan mulai membantu sesama untuk melakukan hal yang serupa. Dengan demikian kita bisa mewujudkan masyarakat yang bersih.

2 comments:

  1. perlukah hukuman mati utk menyingkirkan sampah masyarakat spt para koruptor?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk sekarang, lebih bagusnya adalah menilai berapa kerugian yang ditimbulkan oleh koruptor dan itu di-adjust nilainya (jika 10 tahun lalu kerugian 100Juta, maka nilai kerugian di masa kini harusnya > 100 juta) dan diberikan hukuman ganti rugi secara material sebagai denda serta hukuman sosial (contohnya jika di luar negri, adanya sistem layanan sosial tergantung berapa besar nominal yang dikorupsi).
      Tentunya ini dibarengi dengan tinjauan pemberian remisi. Fasilitas di penjara pun harus direview kembali, jangan muncul lagi adegan dimana narapidana bisa berada di bali hanya sekedar nonton pertandingan tenis. Yang namanya penjara seharusnya semua aktivitas diblok, termasuk pemuasan nafsu ataupun kesenangan akan hobi, dengan demikian mereka yang masuk ke dalam akan benar2 jera. Satu lagi yang terakhir, kepada sipir yang diduga melanggar aturan, harus diganjar hukuman juga.

      Delete

Powered by Blogger.