on Leave a Comment

Mencari Power Bank, Seperti Apa Yang Sesuai?

Di zaman penuh hingar bingar teknologi, ada satu alat yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan kita. Alat tersebut kini menjadi teman yang sering dibawa kemana-mana. Mereka disebut dengan banyak nama; handphone, smartphone, atau tablet. Walau demikian, demi menunjang eksistensi untuk waktu yang lebih lama dibutuhkan juga charger. Jadi komplit satu set peralatan elektronik jika kita hendak keluar. Namun ketersediaan colokan untuk charger bisa menjadi alasan mengapa dirasa perlu untuk membawa satu alat elektronik lain, yaitu Power Bank.

Sesuai dengan namanya, power bank, alat ini berisikan energi listrik yang sudah disimpan dan dapat dialirkan ke handphone tanpa harus sibuk mencari tempat charger. Power bank ini banyak sekali dapat ditemukan di pasaran, dengan beragam warna, bentuk dan kapasitas energi bahkan ada yang memiliki fitur tambahan seperti lampu ataupun mp3. Dengan beraneka ragam variasi yang ditawarkan, kita sebagai pembeli tentunya dimanjakan, bukan? Namun ada hal yang harus diperhatikan ketika kita ingin membeli power bank, apakah itu?

Power Bank
Perlu diketahui saat awal mula power bank mulai dikenal adalah saat zaman Blackberry sedang jaya di segment smartphone. Karena kebutuhan akan energi yang besar (boros) akibat pemakaian fitur chat BBM, maka Blackberry tidak dapat bertahan dalam 1 hari. Dibutuhkan kabel charger untuk mengisi kembali energi, dan itu bukan hal yang mudah untuk mencari colokan untuk charger. Jadilah dikenalkan alat pengisi energi listrik portable yang dinamakan power bank. Saat itu kapasitas yang disediakan masih kecil, yakni dari 2000mAh sampai 6000mAh. Belakangan baru muncul varian dengan kapasitas yang besar seperti 18000mAh sampai 20000mAh.

Besarnya kapasitas energi yang disimpan berbanding lurus dengan harga yang ditawarkan. Selain itu, bentuk, berat dan lama charger pun akan menyesuaikannya, yakni lebih berat dan lebih besar. Kini walaupun Blackberry sudah tidak berjaya lagi, namun kebutuhan akan power bank tetap ada. Hal ini karena banyaknya fitur yang bisa diinstall di dalam 1 smartphone dan itu mengakibatkan borosnya pemakaian energi. Intinya,kebutuhan akan power bank tetap ada.

Saya sebelumnya sudah memiliki power bank lawas, dan yang namanya barang elektronik maka lama kelamaan akan rusak juga. Power bank lama saya sudah tidak dapat dipakai dengan maksimal, yakni hanya bisa dipakai untuk 1.5x pemakaian. Biasanya dapat dipakai sampai 3x. Oleh karena itu saya mulai mencari lagi power bank yang sesuai dengan kebutuhan saya. Di titik ini saya belum menyadari bahwa ada satu hal yang kurang dalam pengamatan saya.

Saya menyusuri halaman web dimana banyak penjual yang menjajakan PowerBank dan terkejut dengan banyaknya merek yang kini beredar dengan variasi harga yang beda beda tipis. Selain itu ada juga informasi mengenai kapasitas PowerBank dan menurut search engine banyak konsumen yang mencari kapasitas power bank yang lebih besar. Di tengah kebingungan itu, saya teringat kembali akan cerita teman kerja saya yang mengeluh tentang rusaknya smartphone miliknya karena ketidakcocokan dengan power bank miliknya. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata baterai smartphonenya rusak karena dialiri voltase yang berbeda dari output power bank miliknya. Hasilnya, smartphone yang harganya jutaan harus rela dilepas dengan harga miring karena penggunaan power bank yang harganya ratusan ribu.

Beranjak dari cerita di atas, saya mencari charger asli smartphone saya dan menemukan informasi yang tertera pada kepala charger. Di sana dituliskan bahwa output dari charger ini berkapasitas 2.1V. Dengan demikian, saya harus mencari power bank yang memiliki output 2.1V. Namun, bukan saya seorang saja yang nantinya dapat menggunakan power bank ini, pikir saya. Jadi saya mengecek semua smartphone dalam 1 rumah untuk memastikan apakah ada variasi output pada beberapa merek smartphone (smartphone saya menggunakan OS Android, sedangkan favorit keluarga adalah iOS).

Walaupun merek smartphone keluarga saya selalu up-to-date, nyatanya charger mereka pun masih menggunakan output 1 Volt. Berarti saya harus mencari power bank yang memiliki pilihan output 1 V atau 2.1 V, apakah ada?

Setelah lama berselancar di web jual beli, akhirnya ada beberapa power bank yang sesuai dengan keinginan saya. Kini pilihan dari banyaknya variasi power bank sudah semakin diperkecil, pilihan terakhir adalah mau kapasitas yang kecil atau besar? Dan fakta ini yang menyadarkan saya mengapa power bank lawas saya memang sudah tidak diandalkan lagi, hal itu adalah kapasitas baterai pada smartphone!

Sebenarnya problem daya tahan smartphone ini sudah terjadi di era blackberry, sesuai dengan cerita flashback di atas. Berbekal problem di daya tahan, banyak produsen smartphone yang ramai membuat smartphone dengan kapasitas baterai yang besar. Hal ini belum lagi ditambah dengan fenomena layar touch screen yang semakin besar sehingga mengharuskan pabrikan menyisipkan daya tahan baterai yang besar, jadilah kini banyak smartphone dengan kapasitas baterai > 2000mAh. Dan ternyata smartphone saya memiliki kapasitas baterai 3100mAh. Hal yang wajar jika power bank lawas saya (kapasitas 5600mAh) hanya bisa dipakai 1.5x pemakaian. Jika dibandingkan dengan blackberry saya yang dulu (blackberry onyx 9700), dengan kapasitas baterai 1500 mAh dapat di charge 3~4x.

Dengan fakta di atas, pilihan saya semakin terbatas mengenai power bank, yakni harus mencari kapasitas yang lebih besar dari 3100mAh. Dengan asumsi bisa digunakan 3~4x charging, maka minimal kapasitas power bank tersebut adalah di kisaran 13000mAh ke atas. Fiuh, semakin besar kapasitas, semakin mahal juga harganya. Tapi setidaknya itu mengakomodir setidaknya 3 ketakutan saya:
1. Ketakutan akan berapa kali smartphone tersebut bisa di charge oleh power bank.
2. Adanya pilihan variasi output voltase untuk smartphone saya dan smartphone keluarga.
3. Penanda lampu untuk sisa charging yang available pada powerbank.

Kesimpulan dalam pemilihan power bank sebaiknya diperhatikan hal sebagai berikut:
1. Kecocokan antara output voltase. Hal ini bisa dilihat dari informasi pada charger asli anda. Cari yang sesuai agar tidak merusak baterai smartphone anda.
2. Cari power bank yang memiliki informasi yang jelas, seperti output voltase, isi ulang berapa kali. Umumnya power bank sekarang hanya menyediakan output 2.1 V.
3. Budget, semakin besar kapasitas maka harga juga akan berbanding lurus
4. Lampu indikator tanda sisa berapa charging yang masih bisa dipakai. Ini penting karena tanpa indikator ini kita tidak dapat menentukan apakah power bank sudah habis energinya atau sisa berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk isi ulang power bank tersebut.
5. Lebih baik jika memilih power bank yang tidak memiliki fitur sampingan seperti lampu, mp3, karena akan menguras energi power bank jika fitur itu dipakai.

Hal yang harus diperhatikan juga:
1. Semakin besar kapasitas power bank maka semakin lama pula kita mengisi ulang power bank itu.
2. Semakin besar kapasitas power bank maka semakin berat power bank tersebut. Pada dasarnya power bank ini berisi baterai di dalamnya.
3. Tablet besar memiliki baterai yang besar, jadi jika menggunakan power bank maka jangan heran jika charging hanya bisa dilakukan 1x walau dengan power bank yang besar sekalipun.
4. Power bank memiliki daya tahan yang diinformasikan dengan berapa kali isi ulang, biasanya 500-1000x isi ulang. Lebih dari itu, power bank besar kemungkinan tidak dapat digunakan secara maksimal.

Bagi yang menanyakan apa hubungan antara kecocokan output 1 Volt dengan 2.1 Volt? Dari pengamatan saya, perbedaan voltase ini akan mengakibatkan perbedaan kecepatan dalam urusan charging. Jika biasanya menggunakan input 1 Volt ke dalam smartphone anda, coba gunakan charger dengan output 2.1 Volt, maka durasi charging akan lebih cepat. Begitu juga bila sebaliknya. Namun, kita harus berhati-hati pada efek samping pemakaian voltase yang lebih besar dari input asli, karena itu akan mengakibatkan rusaknya baterai smartphone anda.

Hal lain yang harus diperhatikan juga bahwa pabrikan memberikan charger dengan voltase lebih besar untuk smartphone adalah tidak lain untuk mempercepat durasi charging. Karena jika kapasitas baterai semakin besar maka durasi charging bisa lebih lama jika tetap menggunakan voltase output 1 Volt. Hal ini bisa juga digunakan untuk strategi marketing dengan embel-embel fast charging, padahal kita tahu bahwa ukuran voltase output itu yang sebagai pembedanya.


0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.