on Leave a Comment

Batu Kehidupan : Terbaik dan Terindah

Setelah rangkaian perjalanan yang berat, mulai timbul rasa kebosanan. Rutinitas kehidupan yang itu-itu saja membuat remaja ini tidak memiliki gairah kehidupan. Pagi berganti malam, malam berganti pagi, ke sana ke mari dan makin hari makin tidak jelas arah tujuan kehidupan yang dijalani oleh remaja ini.

Di suatu malam, remaja ini mengeluhkan keadaannya. Bak gaung bersambut, sang kakek kembali muncul dan langsung mengerti akan keadaan remaja ini. "Nak, jika kamu sedang bosan, kenapa tidak kamu keluarkan beberapa batu yang sudah kamu bawa dalam keranjangmu? Ambil beberapa yang kamu suka dan renungkan bagaimana kamu bisa mendapatkan batu tersebut?"

Remaja tersebut menuruti pesan dari kakek tersebut dan mulai membuka keranjang yang berada tepat di sampingnya.
Dibawa keluar 1 buah batu yang berwarna cerah. Senyum sumringah mewarnai wajahnya, teringat akan kejadian beberapa hari yang lalu, betapa sulitnya mencari batu tersebut.

Malam yang dingin tersebut berhasil dilewati oleh nostalgia seorang remaja yang kini bersemangat untuk menempuh hidupnya. Di malam selanjutnya , aktivitas yang sama kembali berlanjut. Sebelum tidur, remaja tersebut selalu mengeluarkan batu batu yang sudah dikoleksinya. Awalnya hanya satu atau dua, namun kini bertambah banyak. Terkadang remaja tersebut keasyikkan sampai larut pagi. Akibatnya dirinya malah kurang berenergi pada keesokan harinya.

Remaja tersebut kini frustasi, dirinya kurang tidur dan berharap malam segera datang. Ketika malam datang, dirinya malah kembali disibukkan dengan batu-batu koleksinya, sehingga agenda untuk tidur lebih cepat kembali tidak terlaksana.

Melihat ada gerangan yang salah, sang kakek kembali menampakkan wujudnya, menanyakan bagaimana kabar terkini dari remaja yang kini lebih fokus ke batu koleksinya daripada kehadiran seorang kakek tua.
"Mengapa kamu mengeluarkan banyak sekali batu dari keranjangmu?", tanya sang kakek.

"Bukankah ini yang kakek minta untuk saya lakukan tempo kemarin?", dalil si remaja tersebut. "tapi kini setiap malam saya menjadi kurang tidur, dan keesokkan harinya saya malah tidak bisa konsentrasi pada hal yang biasa saya lakukan"

"Kadang malam ini saya bermain dengan batu berwarna cerah, dan jika sudah bosan mungkin saya akan mulai berpikir untuk bermain dengan batu gelap itu", lanjut si remaja.

"Bukan seperti itu yang kakek harapkan darimu untuk melewati setiap malam", jelas sang kakek. "Jika kamu bosan, kamu dapat mengeluarkan beberapa batu, bukan semuanya, untuk kamu renungkan. Pelajaran atau hikmah apa yang kamu dapatkan saat kamu mencari batu tersebut. Pada kebanyakkan orang, mungkin mereka mengeluarkan batu bersisi gelap dan merenungi atau mencari arti di balik gelap sisinya"

"..dan itu bukan berarti kamu harus melakukannya di tiap malam , bahkan sampai menguras waktu istirahatmu. Akan tiba waktunya kamu akan mengeluarkan semua batu itu, entah saat itu batu yang kamu miliki bersisi gelap atau terang, itu tergantung dari apa yang akan kamu bawa keesokan harinya", tegas sang kakek sembari menghilang dalam kabut malam tersebut.

Remaja tersebut tidak mengerti sepenuhnya arti dari sang kakek, namun hal terpenting yang dia ingat bahwa tidak semua batu akan dibawanya sampai akhir perjalanannya nanti, sehingga dia harus memilih dan menyimpan batu kenangan yang terbaik dan terindah agar selalu tetap berada di keranjangnya. Bukan untuk hiasan atau prestasi belaka, karena kenangan indah tidak seharusnya terlupakan.

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.